lebih banyak waktu bersama buah hati adalah contoh ibu yang baik. Karena ia mau
menukar kebebasan yang didapat saat bekerja untuk membersamai anak. Istilahnya rela berkorban gitu lho.. Atas dasar
anggapan itu maka pada usia kehamilan 7 bulan saya memutuskan untuk keluar dari
pekerjaan.
Saya sadar bahwa ibu yang baik tidak bisa dilihat dari panjang pendeknya waktu
yang ia luangkan bersama buah hati.
Seperti saya dan anak, 24 jam bersatu dalam rutinitas yang hampir
sama ; tidur, jalan-jalan, makan, tidur lagi. Berada di ruangan yang sama tapi
kenyataannya, saya dan anak asyik dengan kegiatan masing-masing. Saya sibuk beberes rumah sedangkan anak asyik menonton televisi.
Lebih parahnya, ketika akhirnya saya resmi
menjadi seorang freelance. Fyi, impian saya bisa tetap
menghasilkan meskipun hanya di rumah.
Meski raga anak berada dalam radar pengawasan, namun pikirannya fokus pada
gawai.
anak. Yah, seperti memastikannya untuk selalu gosok gigi sebelum tidur.
Membelikan mainan yang diinginkan anak. Berusaha membuatnya bahagia dengan
mengajaknya jalan-jalan ke tempat rekreasi. Semacam itu.
dalam pekerjaan. Pekerjaan yang mampu menghapus dahaga bosan setelah sebagian besar waktu saya habiskan berkutat di rumah. Kebutuhan batin yang bila tidak terpenuhi membuat emosi menjadi labil. Namun jujur, di saat yang sama melihatnya semakin kecanduan pada animasi-animasi menggemaskan di
YouTube praktis membuat saya gamang.
Alternatif kegiatan anak. Selain mengenal warna, anak pun terbiasa duduk teratur dan berbagi dengan teman. Mengajarkan disiplin dengan cara yang menyenangkan. |
Anak saya menjadi nyaman saat berbaur dengan kawan-kawannya. |
Hal ini nggak menyimpang dari sifat idealis saya yang masih tidak bisa menerima perbedaan yang bersifat prinsipil terkait pola pengasuhan anak antara saya versus neneknya.
Pendidikan Anak Usia Dini
Lamanya merealisasikan rencana tersebut tak lain karena saya tidak ingin gegabah. Saya mencari banyak referensi. Saya mempertimbangkan segalanya, termasuk dengan segala efek yang sering mampir di telinga terkait menyekolahkan anak sebelum usia 7 tahun. Namun menurut saya, tidak ada ibu ideal. Segala keputusan diambil berdasar kebutuhan anak.
Saya nyaman dengan keputusan saya, Alhamdulillah. Dan setiap perkembangannya bisa saya pantau dengan jalinan komunikasi antara saya dan gurunya berdasarkan data yang bisa dipertanggungjawabkan.
Ya, tidak ada ibu ideal. Tapi saya yakin, setiap keputusan yang diambil seorang ibu adalah berdasarkan keputusan terbaik terkait keadaan.
berdasar pengalaman saya.
#appletreebsd
Artikel ini diikutsertakan dalam blog competition yang diadakan oleh Apple Tree Pre-School BSD.
Betul ya mbak… Memang segala keputusan ada konsekuensinya. Pada akhirnya kita memang harus menyesuaikan dengan kondisi diri sendiri dan enggak bisa ikut-ikutan dengan cara orang lain. Tidak ada ibu yang sempurna, yang ada ibu yang selalu berusaha untuk jadi yang terbaik dalam versinya. Semoga keputusan apapun yang diambil dapat berbuah manis untuk si kecil ya mbak… ๐
Soal ngedidik anak emang Kita harus semangat berstandar tapi tidak kejam pada diri sendiri. Biar kitanya tetep waras. Wkwkwk.
Tidak ada ibu yang sempurna di dunia ini. Bener, mbak. Semakin hari malah merasa makin tak ideal. Sepertinya ibu pun perlu sekolah kepribadian. Eh.
Setuju mba, there is no perfect mom. Setiap ortu punya pertimbangan sendiri dalam menentukan keputusan bagi buah hatinya. Jangan semua komentar orang diambil ati, nanti kasian atinya abis ๐
semangattt!
Apa yang mba lakukan saat ini, itulah yang terbaik. Merasa belum sempurna, berarti makin gencar usaha menjadi lebih baik lagi. Semangat terus mba….
Ya memang orangtua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya ya bun. Penting mengetahui kesamaan visi ortu, guru, dan lingkungan utk perkembangan anak. Nggak lupa kembali berkiblat ke Nabi Saw.
Cuma prakteknya yaa yg kadang belom sesuai impian๐
Mau sekolah paud atau pakai asisten atau dirawat sendiri, apapun itu merupakan keputusan yg membuat ibu dan anak bahagia
Idealis tapi sadar sama konsekuensi ya mba โฅ
Aamiin mba..
Sekolah terus pokoknya ya mba
Kadang saya iri sama ibu lain yang ideal di mata saya. Tapi ya udah, Insya Alloh ini keputusan yang paling sesuai dgn kondisi saya
Prakteknya tuh susah bgt mba
Iya mba semoga ga pudar semangatnya membersamai anak..
Semangat mba Betty!!