Kurang lebih tiga minggu yang lalu, saya bertemu dengan status seorang kawan di Facebook.
Untuk yang kali ini entah kekuatan apa yang bikin saya ingin bersuara. *mulai drama*
Pertanyaannya standar sih. Dan saya pernah dengar. Cuma kali itu hanya numpang lewat.
Usai berkomentar saya pun dibawa pada sebuah rekaman audio yang menjelaskan pengertian garputala secara lebih rinci.
Wah, karena merasa tertarik, nggak pakai segan, saya bergegas minta dengar bagian yang lain.
Tibalah saya di sebuah bab yang membahas tentang jurus kerangkeng rejeki yang berjumlah 10.
Karena saya merasa jatuh cinta seperti biasa saya ‘pamerkan’ perasaan saya kepada dunia per-facebook-an.
Ehh, ternyata ada seorang kawan SD yang nyimak. Karena kalau ditulis status dikhawatirkan tenggelam, saya update semua di blog aja yaah.
Bisa dibaca kapanpun karena blog saya buka 24 jam 😅. Kalau ingin orang lain ikut merasakan manfaatnya bisa juga dengan share link *eh.
Dengan mengingat-ingat jurus ini, memang durasi belanja saya agak lama karena selain dipikirkan secara matang untuk jadi enggak memasukkan produk ke keranjang (yaa itu lebih memakan waktu dibanding comot lalu kabur) ritual terakhir sebelum menuju kasir (atau chekout kalau sedang belanja online) adalah mengulang langkah pertama saya yaitu mempraktekkan jurus 1 sampai 10 tadi.
Sering lho saya balik ke rak pajang untuk mengembalikan produk yang sudah saya pegang karena saya berubah pikiran.
Yeay, uang saya nggak jadi kabur. Rumah pun tak penuh dengan barang yang sebenarnya belum begitu mendesak.
10 Jurus Kerangkeng Rejeki yang saya rangkum dari audio #MagnetRejeki Ust. Nasrullah,
1. Tanyakan pada diri sebelum memutuskan untuk membeli sebuah barang, “Sudahkah membuat planning untuk membeli benda tersebut?”
Kalau belum ya nggak usah beli, tapi kalau sudah masuk pada jurus selanjutnya,
2. Benda yang akan dibeli, apakah dijual dengan sistem pembayaran cash no nyicil? Pilih yang bisa dibeli hanya dengan cara tunai.
Karena konon katanya, barang yang kita miliki dengan cara dicicil, tidak akan menimbulkan rasa bersalah di dalam hati.
Kita cenderung dengan entengnya mengeluarkan uang untuk membayar cicilan.
Berbeda dengan misalkan kita membeli seperangkat skincare dengan uang cash.
Senang sih tapi setelah dibayar pasti ada rasa sedikit menyesal yaa walau alasan semacam ‘tak apalah biar hasilnya optimal’ akan segera menyusul dan menghilangkan rasa sesal tadi.
*mentang-mentang lagi pingin beli satu series skincare haha.
Ooya, ada barang yang tak apa dibeli dengan cara dicicil tapi itu di bahasan lain. Kita bahas dulu jurusnya untuk produk yang kadang hanya bersifat hedo.
3. Pertanyaan yang umum untuk ditanyakan, “Need or Want?”
4. Jurus selanjutnya adalah, “Apakah bahaya kalau tidak membelinya?”
Misalkan nih, di Laza*da lagi ada diskon parfum, beli atau tidak? Kalau menunda pun tak jadi masalah, yasudah tak usah beli meski diskon melambai-lambai.
Di kasus ini saya benci banget sama diri saya karena suka bisikin, “Udah beli aja mumpung diskon. Toh bisa di-review!”
Dan saya beli. Tapi sering nggak saya tulis di blog yaa karena kurang memuaskan. 😐
Saya cuma review apa yang di saya memberi efek bagus #prinsip
5. Adakah produk atau jasa pengganti yang nilainya lebih ekonomis?
6. Ohh nggak ada nih, handphone dengan fitur yang dibutuhkan ini sudah yang paling ekonomis.
Cari cara lain yang lebih ekonomis.
Misal, dengan ikut blog competition. Kita jual ketrampilan kita untuk mendapatkan apa yang kita incar. Haha.
7. Bisa ditunda?
Memang handphone yang sekarang sudah nggak enak banget dilihat. Banyak baret akibat jatuh tapii bisalah ditunda barang sebulan dua bulan.
Ya, tunda.
Sambil kita nabung. Sambil berdoa semoga kita menang lomba blog. 😀
8. Apakah barang yang kita beli bisa menghasilkan uang lebih?
Seperti misal dengan membeli lemari es kita bisa sekalian berjualan es batu, es lilin aneka rasa sampai jadi juragan es batu barangkali.
Atau dengan membeli sepeda motor baru bisa ikut jadi driver ojek online, buat tambahan..
Kalau memang hanya demi gengsi ya mending nggak usah.
*gampang banget mulut kau cakap
9. Apakah memberi manfaat permanen atau hanya sesaat?
10. Kalau jalan-jalan, mending jangan membawa uang cash. Bawa secukupnya saja.
Akhirnya setelah mempraktekkannya saya merasakan manfaat dari jurus ini. Semoga ibu-ibu semua juga yaa..
*ayah juga boleh denk karena kawan saya yang nyimak tadi cowok 😁