Sebagai seseorang yang bersekolah di daerah Jogja dan sekitarnya, saya tidak asing lagi dengan hanacaraka atau yang lebih populer dengan istilah aksara Jawa. Ini merupakan salah satu warisan
budaya Indonesia yang kaya akan sejarah dan nilai budaya.
Ada banyak fakta menarik dari lahirnya aksara Jawa yang jarang kita ketahui. Nah, untuk mengetahui fakta-fakta tersebut, yuk simak langsung ulasan di bawah ini.
1. Sejarah Aksara Jawa Tercipta
Menurut informasi yang didapat, aksara Jawa berasal dari aksara Brahmi yang mengalami
perkembangan di India pada abad ke-3 sebelum Masehi. Dalam masa tersebut, aksara Brahmi terus berkembang hingga menjadi aksara Pallaya yang selanjutnya diperkenalkan ke Nusantara melalui jalur perdagangan dan penyebaran agama Hindu-Budha.
Di pulau Jawa, aksara Pallawa mulai diadaptasi menjadi aksara Kawi yang dipergunakan pada
prasasti kuno. Nah, dari aksara Kawi alias huruf Jawa kuno inilah aksara Jawa berkembang menjadi bentuk yang sekarang dikenal dan mulai diperkenalkan secara luas di abad ke-16.
2. Struktur dan Sistem Penulisan yang Unik
Aksara Jawa bisa dikatakan mempunyai sistem penulisan yang unik, karena dalam satu huruf dibaca satu suku kata sehingga berbeda dengan alfabet latin. Butuh berlatih secara rutin agar kita bisa membaca maupun menulis tulisan dalam aksara Jawa dengan lancar.
Huruf Jawa terdiri dari 20 aksara dasar yang disebut aksara nglegena meliputi simbol-simbol seperti ha, na, ca, ra, ka. Simbol pasangan yang digunakan berfungsi untuk menghilangkan vokal bawaan dalam aksara nglegena, sedangkan tanda diakritik (sandhangan) berfungsi untuk mengubah bunyi vokal maupun menambahkan konsonan tertentu. Disisi lain, angka Jawa memiliki sistem khas yang digunakan dalam beragam dokumen kuno.
3. Filosofi di Balik Susunan Aksara Jawa
Susunan dasar aksara Jawa tak hanya sekedar urutan huruf saja, melainkan juga memiliki nilai filosofi yang begitu mendalam. Yap, seperti itulah kebudayaan Jawa, penuh dengan filosofi. Masyarakat Jawa kuno mempercayai bahwa susunan tersebut menceritakan legenda Aji Saka, yakni seorang pemuda yang diyakini membawa peradaban ke tanah Jawa. Cerita tersebut menggambarkan pertempuran antara dua petarung bernama Dora dan Sembada, dimana mereka saling membunuh karena tugas masing-masing.
Bahkan ada lagu khusus lho untuk menggambarkan kisah ini. Agar lebih jelas, berikut urutan aksara Jawa yang menggambarkan cerita tersebut, yaitu:
- Ha-na-ca-ra-ka: Ada utusan.
- Da-ta-sa-wa-la: Mereka berselisih.
- Pa-dha-ja-ya-nya: Sama-sama kuat.
- Ma-ga-ba-tha-nga: Keduanya gugur.
4. Penggunaan Pada Kehidupan Sehari-hari
Kendati penggunaan aksara Jawa dalam kehidupan sehari-hari sudah mengalami penurunan sejak
adanya huruf latin, namun aksara tersebut masih tetap digunakan dalam konteks budaya dan tradisi. Pada tradisi dan seni, aksara Jawa kerap digunakan dalam seni ukir, batik, hingga kaligrafi sebagai identitas budaya Jawa.
Tak hanya itu, ada juga beberapa surat maupun dokumen adat seperti undangan pernikahan
tradisional yang masih ditulis menggunakan aksara Jawa. Bahkan, terdapat beberapa nama di daerah Jawa yang ditulis dengan aksara Jawa, seperti halnya kota Yogyakarta dan Solo.
Bila teman-teman berada di daerah Yogyakarta dan sekitarnya, pasti akan menemui petunjuk jalan dalam bahasa Jawa.
5. Upaya Melestarikan Aksara Jawa
Seiring dengan perkembangan teknologi dan modernisasi, aksara Jawa memang bisa dibilang
terancam punah. Meski demikian, berbagai upaya telah dilakukan untuk melestarikannya, mulai dari kalangan pemerintah, tokoh adat, dan masyarakat.
Dalam pendidikan formal, aksara Jawa masih tetap diajarkan di sekolahan, terlebih di daerah Jawa
Tengah, Yogyakarta, hingga Jawa Timur. Bahkan anak saya sudah mendapatkan pelajaran mengenai aksara Jawa ini sejak kelas 1 SD.
Melalui pemanfaatan teknologi modern, aksara Jawa juga telah dikemas dalam bentuk unicode agar bisa diakses melalui komputer dan smartphone.
Tak hanya sampai disitu saja, bahkan banyak komunitas budaya yang ikut andil dalam mempromosian aksara Jawa melalui festival, media sosial, dan event-event t
ertentu. Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan agar aksara Jawa terus diperkenalkan kepada generasimuda agar tidak punah tergerus oleh zaman. Nah, itu dia beberapa fakta menarik dari aksara Jawa.
Kebudayaan menjadi salah satu nilai khas yang dimiliki setiap wilayah, termasuk Indonesia dengan beragam suku yang ada di dalamnya. Yuk, jaga eksistensi itu dengan tidak malas mempelajarinya.