Apalah arti sebuah nama.
Adalah pepatah yang rasanya tidak cocok dengan dunia blogging.
Apalah arti sebuah nama.
Kalau kita sembarang dalam memilih nama, waah akibatnya bisa fatal yaa..
Hmm, membicarakan dunia blogging nggak bisa lepas dari segala printilannya, termasuk di sini adalah domain!
Domain ialah nama custom yang kita pilih untuk menamai blog yang kita miliki. Walau dipilih suka-suka sesuai selera tetapi ada patokannya sih!
Karena domain berkaitan dengan banyak hal.
Domain yang digunakan untuk sebuah blog tersebut kita dapatkan dari berlangganan pada penyedia jasa domain.
Artinya ada sejumlah rupiah yang harus kita keluarkan secara rutin.
Kalau kita memilih dengan sembarang, ahh menurutku sayang sih rasanya!
Selain hal tersebut domain merupakan branding diri kita.
Untuk yang membuat blog dengan tujuan suka-suka sih mungkin tidak terlalu bermasalah untuk menggunakan ‘sembarang’ nama sesuai selera, tetapi bagi yang ingin meraup rejeki dari blog?
Hal yang mungkin dipandang sepele seperti pemberian nama, wajib dipikirkan secara matang.
Karena domain berkaitan dengan angka.
Semakin lama alias semakin banyak umur domain semakin besar pula angka DA (Domain Aythority) dan PA (Page Authority) yang menjadi semacam penentu tarif yang bisa kita patok atau harga beli (atau jual) kita di mata klien.
Dan mari masuk pada inti pembicaraan. Hihi..
Btw, sebelum menggunakan nama holatami aku menggunakan kata ‘justcallmetami’ sebagai nama blog.
Kedengaran sangat alay bukan? 😁
Yang terjadi di balik layar
Kata ‘hola’ aku ambil dari bahasa Spanyol yang berarti halo.
Awalnya sih aku ingin membuat nama ‘halotami’ tapi sayangnya nama tersebut sudah tidak tersedia.
Maksudku menggunakan kata sapaan ‘hola’ yaa aku ingin menyapa setiap teman-teman baru yang menyempatkan untuk berkunjung ke blog level remah rengginan ini.
Blog sering aku ibaratkan rumah. Jika pemiliknya ramah sambil berharap para tamu betah.
Alasan memilih holatami
1. Kata ‘holatami’ cukup singkat serta mudah dibaca.
Enggak bermaksud over pede sih yaa hehe..
Kata ‘holatami’ cukup mudah diingat.
Ada sedikit cerita tentang nama ‘holatami’ ini.
Jadi saat reuni sambil buka bersama pada bulan puasa kemarin, banyak dari temanku yang menyinggung kegiatan blogging-ku dan beberapa bahkan menyematkan kata ‘holatami’ pada diriku.
2. Nama tersebut masuk untuk branding-ku sebagai orang yang suka menulis seputar parenting, beauty dan lifestyle di blog.
Memang saat mulai serius membuat blog aku cenderung melupakan konsep-konsep dasar membangun sebuah blog.
Yaah, maklum pengalaman nol besar jadi yang difikirkan saat itu hanya, yang penting aku bisa menulis dan blogku sudah ber-TDL.
Iya, bahkan saat memilih nama tersebut aku belum memiliki gambaran pasti tentang niche blog ini.
Terbukti dari yang awalnya lebih dominan menulis tentang momen-momen momong sekarang menjadi beragam melebar hingga ranah beauty!
Yang penting kan benang merahnya tetap, ‘my life as a housewife.’
Qiqiqi.. *maksa*
3. Memiliki ejaan yang mudah diingat.
Sebelas-dua belas dengan poin pertama, menurutku kata ‘holatami’ sangat mudah diingat tanpa membuat orang awam yang baru pertama mendengar meliuk-liukkan lidah saat mengucapkannya.
Bener nggak sih?
Yaah, begitulah walau jujur yaa dalam hati ini masih belum bisa move on dari nama, ‘halotami’.’ Halah.
Youweslah!
Happy blogging. .