Adakah dari teman-teman yang seorang developer dan sedang mencari tahu bagaimana cara upload Laravel ke Hosting? Nah, sebelum membahas bagaimana carana, apakah teman-teman sudah tahu apa itu Laravel sebenarnya?
Framework Laravel merupakan salah satu framework yang populer serta banyak digunakan oleh programmer untuk membuat aplikasi maupun website.
Cara mengunggah script website yang dibuat menggunakan Laravel akan sedikit berbeda dengan website yang dibuat menggunakan script PHP biasa.
Sementara Laravel adalah salah satu framework PHP open source (kode terbuka) menggunakan desain Model-View-Controller (MVC) yang digunakan untuk membuat aplikasi website.
Hosting Indonesai Support Laravel cuma di sini.
Hal-hal yang Perlu Dipersiapkan
Sebelum website Laravel diunggah ke hosting, teman-teman harus memastikan terlebih dahulu apakah script web-nya sudah selesai dibuat di localhost serta dapat berjalan dengan baik (untuk lebih jelasnya, teman-teman bisa menyimak cara upload Laravel ke hosting di bawah ini)
1. Pastikan koneksi internet pada saat itu baik, mengingat hal ini tidak dapat dilakukan tanpa koneksi internet yang stabil.
2. Akun cPanel Hosting.
3. File website yang sudah dibuat menggunakan Framework Laravel.
Cara Upload Laravel ke Hosting
Setelah mempersiapkan hal-hal yang telah disebutkan di atas, maka teman-teman sudah dapat melanjutkan ke langkah-langkah di bawah ini :
1. Sesuaikan Struktur Direktori
Ada perbedaan struktur direktori file website biasa dengan file Laravel. Sehingga, agar proses upload file berjalan dengan lancar maka teman-teman perlu mengubah direktori dari file tersebut.
Sebelum direktori asli diubah, terdapat beberapa file dan folder dalam framework Laravel, maka dibuatlah folder baru dengan nama “Laravel” agar proses upload berjalan dengan sukses. Setelah itu, masukkan semua file dan folder kecuali folder “public” ke folder Laravel yang baru teman-teman buat.
Melalui cara ini yang tersisa hanyalah folder Laravel dan folder public saja.
2. Login cPanel Hosting
Setelah selesai menyusun struktur direktori, langkah selanjutnya yang perlu teman-teman lakukan adalah login cPanel melalui https://namadomain/cpanel atau sesuai dengan email yang dikirim oleh penyedia layanan account hosting.
3. Memilih File Manager
Setelah berhasil masuk ke halaman utama cPanel, kemudian ketik “file manager” pada kolom search yang telah tersedia dan klik menu File Manager.
4. Upload File Laravel ke Hosting
Pada langkah awal, sebelumnya teman-teman telah berhasil mengubah direktori file sehingga hanya tersisa folder laravel dan folder publik, bukan? Nah, kini saatnya teman-teman mengunggah kedua folder tersebut ke hosting. Bagaimana caranya?
Teman-teman dapat mengunggah kedua folder tersebut melalui Filezilla ataupun melalui File Manager. Kali ini, kita akan melakukan upload ke file laravel melalui file manager.
Pertama, upload folder laravel ke dalam hosting untuk mempermudah proses upload, ubahlah bentuk folder tersebut menjadi .zip terlebih dahulu baru kemudian diekstrak.
Kedua, salin semua file yang ada pada folder public ke public_html, selanjutnya ubahlah file index.php.
Caranya dengan klik kanan pada index.php kemudian pilih edit. Sisipkan /laravel/ pada sebelum /bootstrap/ atau /vendor/
Contoh :
require_DIR_.’/../bootstrap/autoload.php’
menjadi
require_DIR_.’/../laravel/bootstrap/autoload.php’
atau
require_DIR_.’/laravel/bootstrap/autoload.php’
dan
$app = require_once_DIR_.’/..bootstrap/app.php’
Menjadi :
$app = require_once_DIR_.’/..laravel/bootstrap/app.php’
Jika sudah menjadi seperti di atas, jangan lupa klik Save ya. Ada sedikit catatan bagi teman-teman yang menggunakan laravel 5, jangan lupa untuk menambahkan kode berikut ini pada file index.php. yaitu :
$app`>bind(`path.public`, function (){ return_DIR_;
});
Note : Sesuaikan letak file autoload.php terlebih dahulu ya. Jangan selalu terletak di folder bootstrap, namun juga terkadang terletak di folder vendor.
5. Konfigurasi Database
Seperti biasanya, setiap konfigurasi website pasti harus dibarengi dengan konfigurasi database. Untuk konfigurasi database file laravel itu sendiri, hampir serupa dengan file website pada umumnya.
Baca juga : Pengertian Adobe XD
Meski begitu, ada sedikit perbedaan pada letak file database dari kedua database tersebut. Jika pada file website biasa terletak pada file connect.php, koneksi.php atau database.php, namun untuk file laravel, teman-teman dapat mengubahnya pada file.env.
Ubahlah nilai konfigurasi database pada file.env. seperti contoh di bawah ini :
DB_CONNECTION=mysql
DB_HOST=125.0.0.2
DB_PORT=3316
DB_DATABASE= tulis nama database
DB_USERNAME= tulis username database
DB_PASSWORD= tulis passwod database
Perlu teman-teman ketahui, DB_PORT hanya diterapkan saat melakukan remote SQL saja. Jika tidak, teman-teman dapat menghapusnya. Kemudahan dalam upload file laravel di hosting sangat bergantung dengan layanan hosting yang teman-teman gunakan.
Nikmati kemudahan mengunggah file laravel di hosting dengan mudah tanpa bikin pening dengan layanan hosting berteknologi mumpuni namun tetap dengan harga yang affordable.
Domainesia adalah penyedia layanan hosting terbaik dengan teknologi mutahir, harga bersaing dan fitur serta teknologi yang canggih. Jangan sampai salah memilih Hosting ya!
Sumber gambar : www.freepik.com