Jualan Online atau Jadi Karyawan, Kamu Pilih Mana?

Jualan online

Mana yang akan kamu pilih, menjadi karyawan atau fokus jualan online? Karyawan memberi penghasilan yang pasti, tapi dengan jualan online kita memiliki kesempatan untuk memaksimalkan penghasilan. 

Di sisi lain, karyawan memiliki jam kerja terukur pebisnis online harus siap lembur bahkan di hari libur. 

Mengenal Posisi Keuangan Kita

Beberapa waktu lalu saya menyempatkan waktu membaca buku keuangan berjudul Rich Dad Poor Dad. Buku tersebut membuat saya menyadari kalau selama ini berada di kuadran E dan S yakni sebagai employed dan self employed

Meski tampak nyaman, sebenarnya posisi keuangan saya lumayan rentan. Alasannya, saya tidak akan mendapat pemasukan jika tidak bekerja. 

Jualan online adalah salah satu jalan yang bisa saya gunakan untuk mencapai kebebasan finansial dengan menambah kuadran sebagai business owner. 

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Memulai Jualan Online

Sesuatu yang kita sukai pasti datang karena kesetiaan kita melakukan hal-hal yang tidak disukai. Rumus ini juga berlaku saat ingin mendapatkan kebebasan waktu dan uang dengan menjadi pemilik bisnis online profesional. 

Tertarik memulai jualan online? Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan. 

  • Maksimalkan yang Gratis

Salah satu kendala yang banyak dikeluhkan orang sebelum memulai bisnis adalah keterbatasan modal. Tapi sadar nggak sih, bisa jadi itu hanya alasan yang kita pakai untuk menutupi rasa takut dan ragu yang wajar sekali muncul! 

Modal memang penting tapi bukan berarti boleh dijadikan alasan untuk menunda-nunda. 

Jika ingin memulai bisnis online namun terkendala modal,  rumusnya maksimalkan yang gratis-gratis! 

Kita bisa ‘meminjam’ dulu dagangan toko lain untuk difoto. Hasil jepretan lalu kita pakai sebagai modal pasang status. Saat ada order masuk, baru deh kita datang kembali untuk membelinya. 

Trik tersebut saya peroleh dari salah satu pemilik toko baju di dekat tempat tinggal. Kini usaha beliau semakin pesat lho! 

Saya yakin kok ada banyak ide jualan yang bisa kita olah dan siasati saat memulai usaha meski terkendala modal. 

Selain trik di atas, salah satu sumber daya gratis yang bisa teman-teman gunakan yaitu berjualan online di Lazada.

Ide jualan online

Kebetulan saya sudah memiliki akun di aplikasi jualan online Lazada. Cara jualan online dengan membuat akun seller di Lazada nggak susah kok, begini langkah-langkahnya! 

  1. Unduh aplikasi Lazada Seller Centre. Cara lain, buka website Lazada Seller Centre. 
  2. Registrasi dengan klik “Buat Akun” Tentukan negara asal, bahasa dan tipe toko yang akan dipakai (personal atau milik perusahaan). 
  3. Isi nomor telepon, klik “Get Code” untuk verifikasi. 
  4. Masukkan kode verifikasi, klik “OK” sampai diarahkan untuk mengisi alamat email
  5. Masukkan email dan isi kata kunci. Klik “Daftar Akun” Tunggu notifikasi kalau akun dan toko online kamu sudah dibuat. 

  • Jaga Kepercayaan Pelanggan

Jika pelanggan senang dan puas lalu menceritakan pengalamannya, ini bisa menjadi marketing gratis yang akan menarik pelanggan lain untuk nglarisi. Sebaliknya, jika ia menceritakan kekecewaannya, hati-hati karena brand kita bisa terkena dampaknya. 

Sementara itu, salah satu celah yang rentan muncul dalam aktivitas jualan online adalah perbedaan foto dalam katalog dengan produk fisiknya. 

So, penting sekali untuk menjaga kepercayaan pelanggan dengan melakukan survei secara matang terlebih dahulu sebelum menjual produk secara online. Pastikan hanya menyediakan barang-barang yang memang sudah kita yakini kualitasnya. 

Bagaimana Memaksimalkan Tahap Growing

Ada beberapa fase yang akan dilalui sebuah bisnis. Mulai dari formula bisnis yang sedang digodok, diperkenalkan pada konsumen hingga kemungkinan mengalami growing.

Nah, fase growing memang cukup menyenangkan karena biasanya menghasilkan omset besar. Namun hal ini akan diiringi dengan produk-produk kompetitor yang mulai bermunculan.

Contoh nih, fenomena jualan ayam goreng cepat saji. Di daerah tempat tinggal saya, awalnya hanya ada beberapa. Tak butuh waktu lama, kini hampir di setiap titik keramaian pasti ada restoran yang menjajakan konsep serupa. 

Sebagai pemilik bisnis, wajib hukumnya memiliki ide jualan online kreatif sehingga melahirkan banyak inovasi untuk menjaga loyalitas pelanggan. 

So, lanjut ke poin selanjutnya yuk tentang kebiasaan yang bisa kita lakukan untuk mematik ide gila cara jualan online

Kebiasaan Baik agar Pemilik Jualan Online Tetap Up to Date

Jualan online

Teman-teman masih ingat kan berita tentang protes pedagang pasar Tanah Abang pada hadirnya e-commerce yang disebut-sebut membuat dagangan mereka sepi? Atau pernah kah teman-teman mendengar keluhan dari banyak pemilik usaha konvensional mengenai penurunan omset imbas dari penjualan lewat aplikasi jualan online yang semakin marak?

Menurut saya nih, sebagai pemilik usaha kita nggak boleh menyalahkan faktor di luar kendali kita sebagai penyebab merosotnya omset usaha. Sebaiknya fokus saja pada hal-hal yang bisa dikendalikan.

Daripada nyinyir pada kompetitor yang jualannya selalu ramai coba analisa faktor apa saja yang bisa kita tingkatkan. 

Daripada menyalahkan pengusaha-pengusaha baru yang menawarkan konsep 11-12 dengan usaha kita, bagaimana kalau kita menambah wawasan agar tetap relevan dengan perkembangan zaman. 

Saya pernah mendengar kalimat ini, “Jika dulu cari uang gampang, sekarang susah, artinya kita bergerak lebih lambat dari perkembangan jaman. Cara-cara yang dulu berhasil, belum tentu berhasil untuk saat ini dan masa depan.”

  • Baca Buku

Membaca buku bisa membuat kita memperoleh banyak sudut pandang baru. Hal ini sangat diperlukan agar pemilik bisnis selalu memiliki pola pikir terkini. 

Buku menghadirkan wawasan yang bisa kita baca secara utuh sehingga pemahaman yang kita terima akan sebuah topik pun tidak setengah-setengah. 

  • Filter Sosial Media

Siapa diri kita ditentukan oleh apa yang kita konsumsi, setuju? Sesuatu yang kita dengarkan, video yang kita tonton hingga siapa yang kita ikuti akunnya di media sosial. 

So, pastikan memilih circle yang tepat agar energi dan fokus kita tetap on track. Tidak kehabisan energi karena otak terlalu banjir informasi. 

  • Baca Artikel Seputar Bisnis

Selain wajib membaca buku, cara lain agar up to date, kita perlu membaca artikel seputar bisnis termasuk ide jualan online. Tujuannya agar paham tren terkini serta bisa menemukan insight baru untuk dijadikan bahan berinovasi. 

Apalagi untuk teman-teman yang hendak memulai. Ibarat mau melakukan perjalanan, yah kita tahu dulu lah medannya seperti apa, apa saja yang perlu dipersiapkan hingga kendala-kendala yang mungkin terjadi.

Nah, teman-teman bisa mengunjungi situs Yuk Jualan Online yang berisi banyak artikel update mengenai dunia bisnis online

Saya pribadi mendapat banyak manfaat, misalkan :

  1. Mendapat insight mengenai ide jualan dan tren bisnis yang tidak terpikirkan sebelumnya. 
  2. Bisa mengetahui pengalaman dari seller lain. 
  3. Memperoleh banyak wawasan baru seputar cara jualan online, misalnya pemasaran dengan bantuan KOL dan influencer. 

  • Miliki Komunitas yang Tepat

Setelah memenuhi asupan otak dengan bacaan dan akun media sosial yang tepat, penting agar teman-teman memiliki komunitas yang memiliki kesamaan minat. Tujuannya untuk saling berbagi pengalaman serta bisa berkompetisi cara jualan online secara sportif. 

Ngerasa nggak sih, semangat kita sering terpacu setelah kita bertemu teman-teman se-frekuensi? Atau saat melihat teman kita menceritakan program barunya? Apalagi tren cara jualan online berkembang sangat pesat.

Nah, itulah beberapa pengalaman yang saya dapatkan sependek 5 tahun saya bekerja di ranah online. Tulisan ini saya buat bukan untuk menggurui namun sekaligus sebagai pengingat diri sendiri.

Kembali pada pertanyaan awal, di antara karyawan dan fokus jualan online, mana yang akan teman-teman pilih?

0 thoughts on “Jualan Online atau Jadi Karyawan, Kamu Pilih Mana?”

  1. Nah…benernya aku baru aja berhenti jadi pegawai deh. Tapi mau mulai jualan masih ragu. Mau jualan apa yaaa?
    Bagus banget nih Lazada dengan tagline Yuk Jualan Online. Jadi kita bener-bener belajar dan dibimbing yah.

    Reply
  2. Selama bisa jalani dengan baik dan seimbang, dua-duanya juga boleh berjalan barengan. Ya jadi karyawan, ya jadi pengusaha. Asal tidak merugikan salah satunya. Toh jualan bisa dilakukan secara online, kapan saja, dari mana saja. Apalagi sekarang ada lazada, percayakan bisnis kita di sini, ada banyak program dan fasilitas yang menguntungkan dan membantu penjual untuk mengembangkan usahanya

    Reply
  3. Sepakat kak, daripada fokus dengan faktor luar dari diri sendiri yang tidak bisa dikendalikan, lebih fokus pada faktor yang dapat kita kendalikan kemudian mengoptimalkan hal tersebut sehingga usaha kita bisa kita kembangkan

    Reply
  4. Saya kok malah jadi tertarik menjadi KOL eh maksudnya influencer yang bantu jualan di sana, ya. Saya kadang keasyikan nonton videonya, sih, karena mau check out masih perlu mikir-mikir.
    Btw, saya pilih tidak jadi karyawan, dong. Waktu muda sih nyoba ngantor untuk tahu rasanya saja.

    Reply
  5. Jadi karyawan baik, jualan online baik, keduanya pun ok. Apalagi memang zaman sekarang, bisnis online itu peluangnya gede banget. Produk kita yang awalnya cuma dikenal orang terdekat, dengan pemasaran online khususnya via e-commerce Lazada bisa merambah dikenal masyarakat luas.

    Reply
  6. Setuju nih. Dalam membangun usaha online memang lebih baik kita fokus pada hal2 yang bisa kita kendalikan saja karena persaingan bisnis di era digital ini sangat ketat. Kalau cuma sibuk lihat orang yang usahanya ramai terus ya kita yang bakal tertinggal. Makanya perlu juga upgrade pengetahun terkait bisnis. Nah, membaca artikel-artikel seputar bisnis yang ada di Website Yuk Jualan Online juga pastinya sangat membantu dan menambah insight kita ya.

    Reply
  7. Sama menariknya antara dapat gaji tetap dan memaksimalkan pendapatan. Kalau bisa dikerjakan dua duanya mengapa tidak? Apalagi jualan online bisa dikerjakan part time, kecuali kalau jualan online nya sudah ramai dan settled.

    Reply
  8. Kadang berbisnis nggak selalu tentang modal yang gedhe sih. Toh kita bisa memulai dengan dropshipper. Di mana kita nggak harus stok barang.

    Atau kalau mau jadi reseller, tinggal bikin toko di ecommerce kayak Lazada. Biar ngikut market mereka.

    Reply

Leave a Comment