Fase menstruasi menjadi salah satu proses yang secara alami akan dilalui perempuan. Sebagai ibu yang memiliki anak perempuan, tentu saya ingin menjadi sosok yang bisa mendampinginya melewati fase tersebut.
Agar bisa menjadi tempat yang nyaman serta dapat memberi informasi dengan baik, saya harus mempersiapkan banyak ilmu mengenai periode menstruasi perempuan. Nah, yuk kita mulai dengan membahas soal fase menstruasi!
Pentingnya Seorang Ibu Menjadi Pendamping Anak Perempuannya Mengenali Fase Menstruasi
Kemarin malam saya bersama ibu-ibu lain sedang berkumpul menyaksikan anak-anak yang sedang latihan untuk pentas di malam tirakatan 17an. Dalam kesempatan tersebut hadir juga beberapa preteen.
Saya terpaku dengan komentar salah satu ibu mengenai perubahan bentuk tubuh para preteen tersebut. Saya sadar, eh iya ya! Mereka sedang bertumbuh.
Hal ini mengingatkan saya mengenai hal-hal yang perlu dipersiapkan, salah satunya bagaimana cara kita menjadi pendamping yang baik saat anak menuju salah satu fase penting dalam hidupnya.
Mengapa ibu menjadi sosok penting untuk bisa menjadi pendamping anak perempuan? Alasan, pertama karena fase menstruasi adalah salah satu pembahasan sensitif. Nggak jarang anak akan merasa malu untuk mulai membicarakannya, terlebih pada mereka yang berbeda kelamin.
Sedekat-dekatnya sosok ayah dengan anak perempuannya, pasti akan muncul rasa risih saat membahas hal ini.
Alasan berikutnya ya karena ibu sudah memiliki pengalaman menstruasi. Tentu akan lebih yakin saat menceritakan suatu hal pada seseorang yang juga sudah pernah berada di posisi tersebut.
Fase menstruasi terjadi bersamaan dengan perubahan pada tubuh sehingga akan memunculkan banyak rasa penasaran dalam benak anak.
Berikutnya, sudah menjadi tugas orang tua untuk membimbing anaknya. Terlebih dengan semakin mudahnya akses informasi sehingga peluang anak untuk memperoleh berita yang belum tentu benar lebih besar. Ya, orang tualah yang akan menjadi filter anak.
Kenalan dengan Fase Menstruasi Yuk!
Siklus menstruasi biasanya terjadi dalam rentang waktu 21-35 hari. Terdapat tiga tahapan setiap kali siklus menstruasi, yaitu fase menstruasi, lalu fase praovulasi dan fase ovulasi serta fase pra menstruasi.
Pengertian pertama, fase menstruasi ialah fase keluarnya darah dari vagina. Hal ini biasanya berlangsung selama 3-7 hari. Pada fase menstruasi, lapisan dinding rahim akan meluruh bersama dengan sel telur yang tidak dibuahi.
Adapun gejala yang akan dirasakan antara lain kram dan nyeri pada bagian tubuh tertentu, misalnya pada nyeri bagian dada, kram di area perut bawah dan lainnya.
Biasanya nih, perempuan juga bisa cenderung moody, sakit kepala ataupun mengalami perubahan nafsu makan.
Wah, harus siap nih kelak akan berhadapan dengan si anak yang lagi moody 👻
Fase berikutnya yaitu praovulasi dan fase ovulasi. Di fase ini, lapisan dinding rahim akan menebal kembali setelah sebelumnya sempat meluruh.
Sedangkan pada fase ovulasi, folikel-folikel dominan akan pecah mengeluarkan sel telur yang bergerak menuju rahim melalui tuba fallopi.
Pada fase ovulasi atau masa subur, kemungkinan hamil memiliki tingkat keberhasilan yang lebih besar dibanding fase lainnya. Oleh sebab itu, penting sekali untuk memberi pengertian bahwa anak yang sudah haid tidak bisa lagi bergaul seperti saat ia masih anak-anak.
Deg-degan euy dengan peran krusial orang tua sebagai orang terdekat agar anak dapat bertindak sesuai adab dan kepercayaan.
Berikutnya, fase pra menstruasi. Fyi, di fase ini, lapisan dinding rahim akan semakin menebal karena folikel pecah dan mengeluarkan sel telur yang akan membentuk korpus luteum (jaringan yang berperan memproduksi hormon progesteron yang akan membuat lapisan dinding rahim menebal).
Menjelang siklus menstruasi berikutnya, biasanya tubuh akan memberi beberapa sinyal, misalnya emosi yang naik turun, nyeri pada payudara dan lainnya.
Menjadi orang tua memang tugas yang tidak mudah karena kita dituntut sabar dan sadar. Mengetahui apa yang terjadi pada tubuh saat fase menstruasi, menjadi salah satu persiapan penting agar siap menghadapi sejuta pertanyaan anak jaman sekarang yang lebih kritis.
Referensi:
https://www.alodokter.com/yang-terjadi-selama-siklus-menstruasi