Sewaktu ditawari mba Bety soal proyek novel kemanusiaan ini, tanpa pikir panjang aku mengiyakan. Novel yang terdiri dari lima belas bab ini cukup membuatku takjub. Memiliki gaya bahasa ringan, mudah dicerna, kasual.
Pandemi covid-19 yang masih terjadi menyisakan banyak kisah tragis. Di tahun ini kehidupan tak sama seperti sebelum wabah muncul. Tapi daripada galau mengutuk keadaan, yok keep positive thinking.
Resensi Coelho’s Circle : Tentang Cahya yang Hilang
Spesifikasi Novel
Judul : Coelho’s Circle
Tebal : 244 halaman 15 bab
Bahasa : Indonesia
Pengarang : Bety Kristianto dan Nanang Chalid
Ringkasan
Bab pertama berkisah tentang tokoh utama yang kehilangan belahan jiwanya. Ada perasaan yang bisa dipahami mengapa Diandra (tokoh yang kehilangan) begitu marah dan terkesan egois usai mendengar kematian suaminya, Cahya Antasena, seorang dokter spesialis paru-paru.
Bab berikutnya, menggunakan alur flashback kisah membawa kita mengenali kehidupan lima sahabat saat mereka tinggal di Bangkok. Mereka bertemu dan menjadi sangat dekat karena sama-sama menyukai buku karangan Paulo Coelho. That’s why, persahabatan mereka dinamai Coelho’s Circle.
Secara bergiliran mereka melakukan pertemuan dengan menunjuk salah satu anggota untuk menjadi host. Di pertemuan tersebut, host terpilih akan mengangkat kisah dari novel Paulo Coelho yang paling mengena di hatinya.
Kenalan Yuk Sama Member Coelhoe’s Circle
- Diandra : perempuan manis yang memiliki masa lalu memilukan. Ia hanya tinggal berdua dengan sang ayah karena perceraian orang tuanya. Bertemu dengan Cahya memberinya semangat dan makna baru akan kehidupan.
- Cahya Antasena : suami Diandra, pria berkacamata, memiliki pembawaan tenang dan berwibawa.
- Adzan Alif : love at the first sight sama Diandra tapi ia menyimpan cintanya dalam hati.
- Nid : anggota Coelho’s Circle sekaligus musisi dengan kepiawian yang mengundang decak kagum.
- Agni : anggota termuda Coelho’s Circle namun memiliki karakter sangat sangat mandiri. Ia adalah seorang wartawan.
Pendapatku Mengenai Coelho’s Circle
Bahasanya ringan dengan deskripsi yang jelas, terutama soal Bangkok. Setiap sudut kota digambarkan begitu apik. Membuat kita pingin mengunjungi Bangkok atau buat mereka yang pernah tinggal di Bangkok bakal kangen.
Fyi, aku bisa menebak kalau Dia dan Cahya akhirnya bersatu. Pun tahu kalau Alif sebenarnya menyukai Dia sejak awal. Tapi, aku selalu penasaran dengan ending ketiganya.
Novel ini sarat dengan pesan kehidupan, salah satunya lewat kejadian di masa lalu yang dialami Diandra. Menurutku, masa lalu memang dapat membentuk karakter seseorang, namun bukan berarti boleh dijadikan alasan untuk tidak mengubah diri menjadi lebih baik.