Setelah 6 Tahun Menikah

Awal Oktober lalu adalah hari jadi pernikahan kami yang ke-6. Seperti perayaan hari istimewa lainnya, misal ultah, tidak ada acara yang gimana gitu. Mungkin ya ‘cuma’ makan-makan.

Tapi kemarin kami nggak ngapa-ngapain, tepat di hari H, kami justru khusyuk urus kredit di bank wqwq.

Setelah 6 tahun bersama. Geli nggak sih dengarnya 🤣 Apalagi kalau ingat bahwa sebelumnya kami cuma teman.

Setelah 6 tahun bareng-bareng, aku mulai mengenal sifat, baik yang aku suka atau tidak.
Di sepanjang 6 tahun bersama, kadang aku berfikir, beruntung banget sih aku bisa dapat dia. Sosok yang nggak ganteng sih, biasa aja, nggak romantis sama sekali tapi humoris luar biasa. Plus humanis juga karena jiwa sosialnya tinggi. Khas orang kampung lah yang punya prinsip ‘nek ora gelem rewang, siap-siap rabimu suwung.’
Terjemahan bahasa Indonesianya apa, ya intinya kalau kita ga pernah kelihatan di kegiatan sosial, siap-siap aja pas kita nikah nggak ada yang datang bantuin. Ngeri kan
Memang sih, orangnya enggak romantis tapi selalu bisa bikin aku melting di banyak momen.
Misal saat dia mau beli hape baru. Bahkan sejak punya rencana mau ganti hape dia sudah memulai percakapan dengan bilang, ‘kamu mau nggak hape baru? Nanti hape kamu aku yang pakai.’
Walau nggak ngomong tapi dari sorot matanya aku bisa banget melihat kalau dia sebenarnya nggak akan ‘tega’ kalau membiarkan istrinya cuma jadi penonton.
Sumpah ya niat itu datang dari inisiatifnya, bukan karena aku paksa wqwq.
Aku bersyukur sih ketemu dia walau kalau ngamuknya kumat mendadak nyebelin 🤪
6 years and still counting..

Leave a Comment