“Nih es krim buat mamah.” |
Mencari perempuan paruh baya sebagai pengasuh menjadi pilihan di hampir semua ibu bekerja. Dipandang lebih sabar dan berpengalaman dalam mengasuh bayi kaliii yaa..
Ngomongin pengasuh anak tiba tiba bikin kuingat status teman di Facebook.
Doi curhat tentang ‘budhe’ panggilan kesayangan pengasuh di rumahnya yang ujug-ujug nggak ada, temanku bahkan nggak tahu kemana perginya budhe. Ngilang.
PAS BANGET.
Diriku lagi dirundung galau tentang betapa lelahnya berprofesi sebagai perempuan yang merangkap mentor, merangkap menteri, merangkap petugas kebersihan, koki daaaaan lain lain.
Tambah betek karena pingin belanja tapi lagi bokek. Bukan pemborosan sih. Aku punya alasan sederhana atas keinginan pingin belanja itu.
Yaitu, karena belanja, karena beli sesuatu adalah cara dapat kebahagiaan secara instan.
~copast
Terus aku mikir. Yang jadi budhe dengan jam kerja pasti, pasti ada waktunya pulang. Yang rutin dapat gaji. Yang kalo sakit boleh tiba tiba ijin nggak masuk. Yang kalo ada tetangga lagi hajatan pun bisa ambil cuti. Bisa lho ngilang.
Ngilang.
Ngilang bisa didefinisikan sebagai pergi tanpa ijin. Atau pergi lama nggak balik balik padahal pamitnya ke warung beli trasi *doh jadi keinget Didi Kempot*
Apalagi cuma diriku ibu rumah tangga biasa yang nggak peduli lagi migrain, nggak peduli pengen bok*r, nggak peduli tengah malam, nggak liatin kalender entah ijo entah hitam atau merah tetep masuk, yang nggak boleh cuti PASTI BISA banget yaa jatuh. Wajar banget yaa. Manusiawi kan? *NyariDukungan
Hikhik..
Yaudahsih makan es krim aja.
Sekian.