Apa Penyebab Rambut Rontok pada Wanita?

Seperti yang kita ketahui, rambut merupakan bagian tubuh yang tidak bisa merasakan sakit. Hal ini membuat gangguan yang dialami rambut bisa terjadi tanpa kita sadari. 
Salah satunya soal jumlah rambut rontok yang berlebihan. Memang, sesuai fase pertumbuhannya, rambut akan terlepas secara alami. Namun, hanya sekitar 50-100 helai per hari. Selanjutnya rambut yang rontok akan diganti dengan rambut baru. 
Namun jika jumlah yang rontok sangat banyak, bisa jadi rambut kamu memiliki tanda rambut rontok. Kondisi ini bila dibiarkan bisa menyebabkan rambut semakin tipis. Nah, untuk menghindari hal tersebut, kamu perlu mengetahui ciri-ciri rambut rontok yang lainnya. Berikut diantaranya! 
  • Area kulit kepala yang biasa ditumbuhi rambut semakin melebar. Contohnya di bagian depan, tepatnya di atas dahi. Kita pasti sangat akrab dengan kondisi tersebut karena biasa djalami oleh mereka yang berusia matang. 
  • Kulit kepala terlihat, terutama saat kamu mengikat rambut. 
  • Kuciran rambut yang terasa tipis, menandakan bahwa rambut semakin kecil. 
  • Menemukan banyak rambut rontok dan patah. 

Apa yang Menyebabkan Rambut Wanita Rontok? 

Penyebab rambut rontok pada wanita biasanya dipengaruhi oleh kadar hormon dalam tubuh. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa faktor yang menyebabkan kerontokan rambut pada wanita. 

Stres

Stres merupakan kondisi yang bisa mempengaruhi fisik seseorang. Hal tersebut bisa berakibat pada kesehatan rambut yang semakin melemah. Agar rambut kuat dan tidak mudah rontok, hindari terlalu memikirkan hal-hal yang berada di luar kendali manusia. 

Diet Ekstrim

Pengurangan makan bisa mempengaruhi nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Akibatnya, tubuh kekurangan pasokan energi dan nutrisi penting lainnya. 
Tubuh akan mengutamakan fungsi kerja organ penting lainnya, seperti jantung, sehingga rambut tidak kebagian nutrisi penting yang mendukung kesehatan dan kekuatan rambut

Perubahan Hormon pasca Melahirkan

Wanita melahirkan banyak yang mengalami keluhan rambut rontok. Hal tersebut disebabkan karena perubahan hormon yang belum stabil. 
Khusus kerontokan rambut pada kasus ini, biasanya akan membaik dengan sendirinya setelah kadar hormon kembali seimbang. 
Selain rontok pasca melahirkan, beberapa kondisi yang dialami wanita, seperti menopause juga mempengaruhi kondisi rambut. Saat menopause, folikel rambut juga semakin mengecil. Akibatnya, rambut yang tumbuh akan berdiameter kecil. 

Penggunaan Alat Styling secara Lebih Lanjut

Menata rambut salah menjadi satu hal yang menyenangkan karena beberapa sentuhan pada rambut bisa membuat penampilan seseorang lebih menarik. Namun penataan dengan alat styling penghantar panas yang dilakukan secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada rambut
Penggunaan pengering rambut
Antara lain, kerusakan kutikula rambut yang menyebabkan rambut menjadi kusam, kering, patah-patah. Kelembapan alami rambut juga akan berkurang akibat panas yang dihantarkan oleh alat. Selain kering, rapuh, ujung rambut bercabang dan bisa memudarkan warna rambut. 
Nah, untuk mencegah kerontokan dan kerusakan terjadi pada rambut, kamu perlu mengurangi penggunaan alat styling tersebut. Misalkan saja, mengeringkan rambut secara alami dibandingkan menggunakan cara instan dengan pengering rambut. Hindari juga menggunakan pelurus rambut saat rambut dalam kondisi basah. 
Jika terlalu sering dilakukan, rambut bisa menjadi rapuh dan mudah rontok. Mengeringkan rambut secara alami dengan cara diangin-anginkan memang membutuhkan tenaga dan waktu yang tidak sebentar, namun jika hal tersebut bisa melindungi kilau alami dan kesehatan rambut, kenapa tidak? 
Namun, jika kamu memang benar-benar terpaksa mengeringkan rambut dengan pengering rambut, jangan lupa menggunakan serum rambut sebelumnya. Tapi.. disarankan tetap batasi penggunaannya ya! 

Kondisi Kesehatan Tertentu

Beberapa kondisi kesehatan juga berpengaruh terhadap kuat atau lemahnya kondisi rambut. Beberapa penyakit yang diketahui bisa menyebabkan rambut rontok antara lain, anemia, Anagen Effluvuium, Androgenetic alopecia, Alopecia Areata, Hipotiroidisme (kekurangan tubuh hormon tiroid) hingga PCOS. 
Anemia adalah kondisi tubuh kekurangan sel darah merah yang bertugas untuk mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. Karena kepala ada di ujung tubuh, tubuh sudah kehabisan oksigen sehingga rambut menjadi mudah rontok. 
Sementara itu, anagen effluvuium merupakan salah satu rangkaian dalam terapi kanker. Biasanya setelah pengobatan selesai dilakukan, rambut akan kembali tumbuh. 
Androgenetic alopecia adalah penyakit yang menyebabkan rambut rontok di area tertentu, namun jarang sampai mengalami kebotakan. Meski begitu, tak sedikit penderita penyakit androgenetic alopecia yang mengalami botak total. 
Sementara alopecia areata adalah penyakit peradangan kronis yang dapat mempengaruhi folikel rambut. Penyakit ini biasanya ditandai dengan munculnya pola melingkar halus maupun bintik pitak pada beberapa area tubuh, seperti bulu mata, kepala, jenggot dan lainnya. Hal tersebut disebabkan oleh kondisi munculnya sel-T yang didorong oleh penyakit yang ada. 
Terakhir PCOS, yaitu suatu kondisi yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi kaum wanita. Penderita PCOS memiliki kadar hormon androgen dalam jumlah berlebih di tubuh mereka. 
Akibatnya, indung telur menghasilkan banyak benjolan kecil berisi cairan yang disebut kista yang mengganggu jumlah sel telur yang dihasilkan. 
Selain menyebabkan rambut rontok, PCOS diketahui dapat mempengaruhi pertumbuhan bulu di bagian tubuh, seperti area wajah. Serta timbulnya jerawat yang banyak dan parah. 
Itulah jawaban dari pertanyaan apa yang menyebabkan rambut wanita rontok serta penjelasan singkatnya. Di artikel lain, saya juga membahas tentang bagaimana cara memperkuat akar rambut lho! 

Leave a Comment