Liz Setiaatmadja merupakan anak dari Jahja Setiaatmadja, salah satu petinggi bank BCA. Lewat webinar yang diadakan bersama IIDN beberapa waktu lalu, ada banyak pelajaran berharga yang bisa saya tangkap dari sosok ibu Liz.
Perempuan manis ini mengaku kalau dirinya merupakan seseorang yang gemar berbicara. Sebuah skill yang banyak dibutuhkan dalam dunia bisnis. Atas keterampilan ini nggak heran kalau beliau berhasil meraih kesuksesan dalam bisnis. Tentunya dipadu dengan pola pikir membangun. Apa aja sih? Yuk simak selengkapnya!
Profil Liz Setiaatmadja, Gemar Jualan Sejak Kanak-kanak
Salah satu topik yang bisa menarik perhatian saya adalah perjalanan seseorang untuk meraih kesuksesan. Menurut saya, sukses pasti dibangun oleh karakter positif yang dilakukan secara konsisten.
Biasanya nih, orang dewasa yang gemar berbisnis, pasti masa kecilnya sudah menunjukkan minat berdagang, jualan kecil-kecilan, menawarkan produknya ke banyak orang sekitar dan aktivitas lainnya yang berhubungan dengan dunia itu.
Tak terkecuali ibu Liz yang sudah senang jualan sejak SD. Kala itu, Liz kecil membantu tantenya untuk berjualan kartu ucapan. Bukan asal promosi, tapi ibu Liz sudah tahu kemana ia harus menawarkan dagangannya.
Berbekal brosur, beliau menghampiri salah satu teman yang diketahuinya memiliki seorang ibu pebisnis. Tentu menawarkan produk pada seseorang yang membutuhkan memiliki peluang keberhasilan yang besar. Akhirnya deal, pesanan kartu ucapan berjumlah 5 lusin.
Nah ini lho, salah satu cara berpikir yang harus dimiliki seseorang yang berdagang : tawarkan produk kamu pada mereka yang membutuhkan. Maka tak salah, jika ingin berhasil kita harus memahami dulu siapa yang akan membeli.
Berawal dari menjual kartu ucapan, menjadi guru les, menjual paket telepon hingga sukses berbisnis alat kesehatan, jualan masker, bisnis restoran, berperan dalam penyediaan APD saat pandemi hingga membantu Suku Anak Dalam di Jambi.
Tak berlebihan rasanya bila gelar perempuan multitalenta disematkan pada ibu dua anak ini. Selain menjadi ibu dan berbisnis, beliau pun aktif diundang sebagai narasumber, terutama acara yang dihadiri oleh pemilik UKM.
Hal ini lantaran beliau ingin merangkul para mitra UKM dengan membagikan ilmu dan pengalaman yang dimilikinya. Terlebih salah satu womenpreneur Indonesia ini memiliki segudang bakat antara lain di bidang marketing, networking expert serta pakar komunikasi.
Teman-teman sadar nggak sih, bila dilihat, banyak bisnis yang dikerjakan ibu Liz pasti tidak jauh dari aktivitas membantu sesama. Rupanya ini sudah menjadi rumus beliau dalam berbisnis, yaitu apapun yang ia kerjakan harus bisa memberi manfaat untuk orang lain.
Kiprah Elizabeth di Dunia Sosial
Hal lain yang saya kagumi dari sosok ibu Elizabeth ialah nilai-nilai yang beliau pegang. Belajar dengan melihat langsung orang tuanya, ibu Liz memiliki prinsip tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.
Prinsip ini tercermin dari banyak kegiatan sosial yang beliau lakukan. Apa saja sih? Yuk mari kita kupas kiprah ibu Liz dalam dunia sosial, antara lain:
Gerakan Peduli Medis
Berawal dari kegelisahan ibu Liz mengenai terbatasnya persediaan baju APD untuk para tenaga medis ketika pandemi COVID-19 melanda Indonesia. Kala itu, selain langka, harga baju APD pun dipatok dengan nominal cukup tinggi.
Melihat hal tersebut muncul inisiatif untuk membuat baju APD sendiri. Namun keinginan terbentur keadaan karena ibu Liz tidak memiliki pabrik.
Berlanjut dengan ungkapan keresahan yang beliau unggah di sosial media, keinginan ibu Liz untuk bekerja sama dengan owner pabrik baju disambut oleh kawan baiknya, Marta yang ternyata memiliki pabrik pakaian.
Akhirnya kerja sama terbentuk. Selain berhasil menyediakan APD dengan harga wajar, hal ini mampu membuat pabrik beroperasi sehingga mereka tidak jadi bangkrut. Justru lewat gerakan ini, karyawan bisa menikmati THR karena banyaknya orderan yang masuk.
Tak main-main, baju APD yang berhasil diproduksi dan disalurkan ke banyak tenaga medis totalnya mencapai hingga Rp 20 M.
Program Suku Anak Dalam
Kegiatan peduli ibu Liz selanjutnya yaitu pemberdayaan Suku Anak Dalam yang tinggal secara nomaden di pedalaman Jambi.
Berawal dari sebuah foto yang dibagikan temannya, ibu Liz trenyuh melihat salah satu suku anak dalam yang tidur di bawah pohon tanpa perlindungan yang memadai.
Bekerja sama dengan seorang pendeta yang memiliki tujuan yang sama, ibu Liz membeli tanah di daerah tersebut untuk dibangun rumah agar Suku Anak Dalam bisa menetap.
Hingga kini, beragam bantuan sesuai yang dibutuhkan masih bu Liz berikan pada Suku Anak Dalam, seperti kebutuhan beras dan lainnya. Harapannya agar Suku Anak Dalam mampu berdiri di atas kaki sendiri.
Namun untuk sementara, hal ini masih belum bisa terlaksana karena suku ini masih memegang teguh prinsip selalu tinggal nomaden. Terlebih ketika ada kerabatnya yang meninggal, maka mereka akan terus berpindah hingga sulit ditemukan.
Berkiprah Merangkul Korban PHK
Program Rise Up dibuat untuk membantu tenaga kerja yang harus mengalami pemutusan hubungan kerja akibat pandemi. Oleh ibu Liz, mereka dibina agar bisa mandiri.
Pengalaman yang dimiliki bu Liz dalam dunia marketing tentu tak main-main, mengingat beliau pun memiliki toko online bernama Belle Couture.
Belle Couture menyediakan beragam produk yang bermanfaat bagi banyak orang, misalkan saja Aviair, sebuah alat yang terbuat dari bahan premium yang berfungsi untuk membuat sanitizer dari bahan organik.
Selain Aviair, ada juga CareMax, masker yang akan melindungi penggunanya dari bakteri dan virus sehingga bisa dipakai untuk anak-anak hingga orang dewasa.
Saat ini, bu Liz juga tengah mempersiapkan snack sorgum yang bisa diberikan untuk penderita autis dan diabetes. Harapannya orang tua dengan anak autis dan diabetes tidak lagi kesulitan dalam memberikan camilan untuk si kecil.
Itulah sekelumit profil ibu sosok pebisnis multitalenta dengan jiwa sosial tinggi yang tergerak pada dunia sociopreneur. Teman-teman bisa kepoin beliau lewat akun Instagram-nya @liz_setiaatmadja_official ya!
Referensi:
https://www.youtube.com/@ElizabethSetiaatmadja
Photo sumber ibu Liz Setiaatmadja