Mengatur Keuangan Saat Pandemi

Cara mengatur keuangan saat pandemi

Ngeri-ngeri sangar ya judulnya. Sama seperti postingan2 sebelumnya, aku nulis tentang tips ini hanya untuk mengeluarkan kegundahan dari pikiran  cerita pengalaman aja.

Tetep ambil yang baik, buang yang buruk, akupun hanya manusia biasa. 

Tips mengatur keuangan saat pandemi belakangan banyak sekali aku temukan di berbagai postingan sosmed. Salah satu poin yang menjadi sorotan adalah pentingnya menyisihkan uang untuk disimpan sebagai dana darurat. Bagi karyawan dengan gaji tetap mungkin bisa lah yah ngirit-ngirit.

Tapi buat orang yang pendapatannya tidak menentu, mau ngirit sampai Jepang juga kayaknya bakal susah karena yang masuk aja seret.

Ditambah prediksi Indonesia berada di jurang resesi, yang pastinya akan berimbas pada harga-harga yang makin melambung astaga.

Gimana mau ngumpulin dana darurat endebrei kalau uang untuk kebutuhan sehari-hari aja kembang kempis begini. Saat ini targetnya nggak muluk-muluk dulu. Yang penting sehat dan semua kebutuhan terpenuhi. Aamiin. Hmm..

Selain saran menyisihkan uang sebagai dana darurat, ada juga trik untuk menambah penghasilan dengan jualan. 

Misal kita pinter masak, berkreasi lah dengan aneka menu untuk dijual. Saking banyaknya orang yang punya anggapan ‘jualan bisa mendatangkan uang dengan cepat’ menyebabkan jumlah penjual lebih banyak dibanding jumlah yang beli. Terkezuuut ya kan.

Mohon maaf akutu agak skeptis kalau jualan bisa menghasilkan uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bisa didapat dalam waktu singkat. Jualan itu tetap butuh proses. Apalagi kalau jualan dengan foto sejuta umat, cuma asal posting sudah pasti makin beratlah prosesnya. Sedang kebutuhan nggak mau nunggu.

Tapi kalau tetep mantep jualan, berikut beberapa syarat sebagai pertimbangan. Ehm, gini-gini waktu masih single aku pernah punya warung kecil-kecilan lho. Hehe..

Syarat Jualan di Masa Pandemi

  1. Pilih jualan minim risiko, misal jualan tanpa harus nyetok barang. 
  2. Jualan hot product, misal seperti masker dlsb. Atau kebutuhan pokok seperti sayur, lauk pauk yang pastinya selalu dibutuhkan. Selalu cari celah dan hal unik yang kita miliki untuk menggaet hati calon pembeli. Salah satu fenomena unik terkait pandemi ini, ketika aku baca kalau penjualan album BTS justru mengalami peningkatan. Padahal kalau dinalar, keadaan lagi susah ngapain juga beli kaset. Fakta ini seperti memberikan bukti, kalau sebenarnya kita nggak kehilangan sepenuhnya daya beli masyarakat. Cuma trennya aja yang bergeser. Penjualan album BTS yang meroket disebabkan karena banyak yang bosan di rumah aja, jadi mereka butuh hiburan. 
  3. Upgrade ilmu. Nggak hanya anak sekolah kok, ibu-ibu juga wajib banget upgrade ilmu apalagi yang mulai terjun di bisnis. Di internet sudah banyak bertebaran tips praktis untuk bikin copywriting, trik fotografi produk, tentang digital marketing dll. 

Trik Bertahan di Masa Pandemi

Hemat di Segala Penjuru

Hemat pengeluaran (iyalah Maemunah 😌). Potong semua kebutuhan yang dirasa tidak mendesak. Cari produk pengganti yang lebih ekonomis (kalau mau yaa).

Terus Bergerak

Lakukan apapun yang bisa buat menghasilkan uang. Mirip dengan poin ‘tambah penghasilan dengan jualan’ yang pernah aku singgung sebelumnya. Bedanya, kali ini bener2 yang udah pernah kita rasakan hasilnya. 

Kalau mendadak jualan gini, kita kan masih meraba-raba. Nah yang dimaksud lakukan apapun yang bisa menambah penghasilan adalah sesuatu yang sudah kita ketahui risikonya. Kita sudah fasih ritme kerjanya dengan hasil yang bisa ditarget.

Dalam masa pandemi ini aku sendiri lagi jor-joran banget kejar target nulis artikel. Karena kerjaan sehari-hariku ya sebagai tukang nulis artikel. Aku sudah punya channel mana saja yang bisa aku kembangkan. Sudah punya beberapa kenalan di bidang tersebut, sudah tahu ritmenya seperti apa sampai angka-angka realistis yang bisa aku hasilkan.

Intinya upaya ini minim risiko karena aku nggak perlu meraba-raba.

Nah, yuk ingat-ingat apa nih yang bisa kita kembangkan untuk memaksimalkan penghasilan.

0 thoughts on “Mengatur Keuangan Saat Pandemi”

Leave a Comment