Semacam Tips, Agar Anak Bijak Main Hape

Anak main hape

Sejujurnya aku merasa agak aneh setiap menulis tentang tips, seperti tips agar anak bijak main hape, yang mau aku tulis sekarang ini. Takut dikatakan pamer, menggurui dll. Ada perasaan belum pantes pokoknya, ya memang belum sempurna karena proses belajar masih berlanjut.

Tapi segala curhatan ini bentuknya sebagai berbagi pengalaman ya. Ambil yang baik buang yang buruk dan selalu do your own research sebelum menerapkan apapun yang kita dapatkan karena keadaan orang beda-beda.

Menemani anak memberi banyak momen untuk bercermin. Ketika anak ngegas, secara reflek aku langsung koreksi diri. Menurutku anak adalah peniru ulung, nggak mungkin dia bisa tahu caranya ngegas kalau nggak ada yang ngasih contoh.

Dalam postingan tetap disiplin walau belajar dari rumah kemarin aku sempat menceritakan beberapa hal menyenangkan, salah satunya walaupun anak di rumah dan bisa bebas main hape tapi dia tetap ngerti waktu.

Perjalanan ngasih hape ke anak ini sedikit naik turun. Saat membersamai anak aku suka baca blog teh Icha alias Annisa Steviani karena dia menulis dengan realistis.

Salah satu trik yang aku tiru adalah membebaskan anak melakukan sesuatu hanya dengan alasan agar kita bisa lebih leluasa, tapi nggak lupa buat ngasih batas waktu ke diri sendiri sampai kapan kebebasan ini berlaku.

Jadi ya jangan kaget kalau lihat anakku main hape sementara ibunya tidur siang. Agak menyebalkan ya, tapi ya aku ngantuk hehehe. Daripada ibunya yang tantrum gara-gara kurang tidur kan.

Kurang tidur karena selama pandemi ini aku lebih banyak bangun jam 3 pagi untuk nyicil nulis beberapa deadline artikel. Kalau dikerjakan sambil nemenin anak, aku nggak bisa fokus.

Btw aku pernah ada di masa dimana anak bebas main hape karena aku punya deadline yang harus diselesaikan.

Sorry bukan menyamakan posisi anak dengan pekerjaan, tapi di banyak situasi kita tidak bisa memilih, mereka saling mempengaruhi. Biarpun bebas, tapi aku selalu memberi batas waktu kok.

Nah, hingga pada tenggatnya aku benar-benar menghilangkan hape dari hidup anakku. Waktu itu dia masih kecil, kalau nggak salah baru 3 tahun jadi trik menyembunyikan hape masih manjur lah.

Dia berhasil lepas dari hape. Seingatku cara ini juga berhasil melepas kecanduannya dari nonton tivi.

Nah, ritme main hape udah terjaga kan apalagi setelah dia lebih banyak menghabiskan waktu di sekolah.

Lalu pandemi datang, boom! Di awal pandemi, duh anak jadi suka banget lihat hape. Setiap kali aku buka hape pasti dia juga ikut. Gitu terus sehari-hari, setiap bangun tidur, mau tidur hape mulu, nggak beraturan banget.

Oke, maka tercetuslah ide, bikin kesepakatan soal kapan saja anak boleh akses hape.

Oh ya, strategi menjaga kewarasan semacam ini juga masih aku terapkan yaitu dalam bentuk nyuapin yang penting dia mau makan karena pertimbangannya daripada nggak mau makan terus ngefek kemana-mana huhu. 

Manfaat Anak Disiplin Main Hape

  • Ibu bisa menggunakan hape dengan leluasa, terlebih buat ibu yang kerjanya sehari-hari sama gadget ya kan. Jika dulu aku selalu menghindari ikut webinar atau live ig saat dia masih melek sekarang aku merasa lebih leluasa. Kebetulan dia hanya punya 2* jatah waktu buat main hape. Di luar itu hape ya aku yang kuasai.
  • Anak tahu batasan. Semakin anak dewasa, perintah satu arah rasanya udah nggak mampu membuat anak nurut. Dia bakal punya kemauan sendiri. Harapanku memberikan kebebasan dengan batasan akan melatihnya untuk disiplin waktu, paham prioritas dll.

Tips Sukses

Konsisten

Iya iya, enggak enggak. Sesimpel itu walau aku tahu eksekusinya nggak pernah simpel.

Kasih ancang-ancang

Berhasil bukan berarti anti gagal ya, ada momen-momen tertentu anak susah melepas hape dari tangannya. Sebelum jatah main hapenya habis, misal 5 menit lagi, aku selalu ingatkan sama dia, ‘main hapenya bentar lagi ya.’ Jadi dia bisa siap-siap. ‘Pilih video mana aja yang mau ditonton, waktu hampir habis.’

Tegas tapi tetap tahu kapan harus menerapkan tarik ulur

Jangan lemah sama anak-anak. Mentang-mentang dia nangis kita boleh memberikan hape. No sih kalau aku karena ini bisa jadi kebiasaan. Membuat dia mengeluarkan jurus andalan yaitu nangis. Kalau nangis ya ajak ngobrol baik-baik (aku tahu ini sulit). Ya seenggaknya kenalkan anak pada jenis-jenis emosi agar dia tahu bagaimana menanganinya.

Dan yang nggak kalah penting ortu harus tahu kapan harus tarik ulur. Yah, posisikan diri kita di tempat anak sehingga nanti bisa memahami perasannya hehehe.

Sediakan hiburan lain

Kadang anak pingin buka hape hanya karena dianya lagi gabut kok. Persis kayak orang dewasa yang scroll hape hanya untuk membunuh bosan.

Setelah berhasil melepas hape dari tangannya ayuk alihkan pada permainan lain yang tak kalah menarik perhatian. :))))

Tantangan Mendisiplinkan Anak Main Hape

Karena dia sudah berinteraksi akrab dengan orang-orang di luar ibunya, misal tante, kakek nenek, ya otomatis ada celah untuk dia nggak disiplin.

Kuncinya, kasih pengertian ke orang dewasa bahwa kita sedang menerapkan aturan tertentu buat si anak.

Pernah nih anakku main di kamar tantenya. Oh pantes bisa lama banget, anteng gitu.

Kalau udah gini sih ya berarti nanti nggak main hape ibu lagi. Dia harus ngerti kalau aturan ini dibuat agar matanya nggak sakit, agar dia nggak berlebihan bukan semata-mata nggak boleh.

Leave a Comment